I. Pengertian
Induktif atau induksi merupakan bagian dari suatu metode dalam penalaran yang dapat digunakan dalam penulisan paragraf. Pengertian dari penalaran induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasi pengamatan empiric dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini panalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif.
Kesimpulan:Semua siswa yang masih SD memaki seragam merah putih saat bersekolah.
II. Ciri-ciri:
1. Letak kalimat utama di akhir paragraf2. Diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum
3. Paragraf induktif diakhiri dengan kesimpulan
III. Jenis
Berdasarkan jenisnya metode induktif ini dibagi menjadi 3 bagian diantaranya:1. Generalisasi
adalah suatu pola pengembangan paragraf yang bertolak dari sejumlah fakta khusus yang memiliki kemiripan menuju sebuah kesimpulan. Kesimpulan generalisasi didahului dengan penalaran generalisasi. Penalaran generalisasi pun dapat digunakan untuk mengembangkan paragraf. caranya penulis lebih dulu menyajikan sejumlah peristiwa khusus dalam bentuk kalimat.Kemudian pada bagian akhir paragraf itu diakhiri dengan kalimat yang berisi generalisasi dari peristiwa khusus yang telah disebutkan pada bagian awal. Kalimat terakhir biasanya berisi gagasan utama paragraf.
Berdasarkan jumlah fenomena yang menjadi dasar penyimpulan, generalisasi dibedakan menjadi dua, yaitu generalisasi sempurna dan generalisasi sebagian atau generalisasi tidak sempurna.
A. Generalisasi sempurna
A. Generalisasi sempurna
Generalisasi sempurna adalah generalisasi yang mana diselidikinya seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan. Sebagai contoh: setelah kita memperhatikan jumlah hari setiap satu minggu pada setiap bulan , kemudian dapat diambil kesimpulan bahwa : setiap satu minggu dalam satu bulan memiliki hari tidak lebih dari tujuh. Dalam penyimpulan ini keseluruhan fenomena yaitu jumlah hari pada setiap satu minggu kita selidiki satu persatu tanpa adanya yang ditinggalkan. Kesimpulan dari generalisasi diatas merupakan suatu kebenaran yang tidak dapat diganggu gugat.
B. Generalisasi tidak sempurna atau sebagian
Generalisasi tidak sempurna adalah generalisasi yang mengambil kesimpualan hanya pada sebagian fenomena, tetapi kesimpulan tersebut berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki .Sebagi contoh: kita menyelidiki sebagian mahsiswa UIN sangat antusias membaca buku diperpustakaan, kemudian disimpulkan bahwa mahasiswa UIN adalah mahasiswa yang sangat antusias membaca buku diperpustakaan, maka kesimpulan ini adalah generalisasi tidak sempurna atau sebagian.
Generalisasi yang semacam ini banyak digunakan dalam perkembangan pengetahuan karena generalisasi ini menciptakan ilmu yang disusun berdasarkan fakta-fakta observasi, karena ilmu tidak untuk menyajikan kebenaran mutlak melainkan kebenaran relatif , karena kalau ilmu berdasarkan pada suatu kebenaran yang pasti mutlak maka perkembangan ilmu tersebut sangat lambat, karena hanya mengkaji kebenaran, dan kebenaran itu bisa berangkat dari suatu kesalahan yang diobsevasi..
Walaupun generalisasi ini hanya berdasarkan pada sejumlah fenomena tapi kesimpulan yang didapatkan akan menjadi betul dan kuat apabila didasarkan pada prosedur yang benar
2. Analogi
Merupakan pola penyusunan paragraf berupa perbandingan dari dua hal yang mempunyai sifat sama. Pengembangan paragraf secara analogi ini didasarkan adanya anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam hal yang lain.Tujuan dari analogi diantaranya:
A. Untuk meramalkan kesamaan
Contoh:
- Kuda Sumba punya sebuah jantung
- Kuda Australia punya sebuah jantung
- Kuda Amerika punya sebuah jantung
- Kuda Inggris punya sebuah jantung
- …
- ∴ Setiap kuda punya sebuah jantung
B. Untuk mengklasifikasikan
Contoh:
- Kucing adalah hewan mamalia yang mempunyai rambut ditubuhnya.
- Anjing adalah hewan mamalia yang mempunyai rambut ditubuhnya.
- ∴ hewan mamalia yang mempunyai rambut ditubuhnya adalah kucing dan anjing.
C. Untuk mengungkapkan suatu kekeliruan
3. Hubungan kausal
A. Sebab-Akibat biasanya diawali dengan fakta-fakta yang akan menunjukan sebab menuju kesimpulan mengapa kejadian tersebut terjadi (akibat).
B. Akibat-Sebab biasanya fakta-fakta yang menjadi akibat lalu kita analisis
untuk mencari sebabnya.
untuk mencari sebabnya.
Sumber:
elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/filsafat…/bab6-penalaran.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMNUZBWSbd6z08_S_2koKa4jqrXwY7HIn49nzkkd2HEvH4CdnZxwQo0YRllyuAwuDjsBqcp7daUnCimj9-pQWwt2r2rwVJaOVNUvEvj4mdfU_zlaTs1WDkMOVNVHbDNyXl93EwkriDF_I/s320/penalaran+induktif+dan+penalaran+deduktif.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar